Orangtua adalah Guru, Inspirator dan Motivator

Bagaimana kabar ayah dan bunda ? semoga lebih bersemangat membersamai putra dan putri kita dalam belajar. Satu hikmah besar yang Allah SWT berikan kepada kita ditengah pandemic COVID 19 adalah dikukuhkannya keluarga sebagai lembaga pendidikan sebenarnya. Lho kok sebenarnya ? ya, karena kini keluarga lebih besar peranannya dalam melaksanakan pendidikan bagi anak, walaupun peran guru di sekolah tetap penting karena para guru yang membuat panduan dan tugas belajar.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh para orangtua saat ini ?

Hal Pertama, Katakan pada diri sendiri bahwa Ayah Dan Bunda adalah seorang Guru
Ayah dan Bunda, apa sih perbedaan antara orangtua dan guru ? menurut saya tidak ada bedanya kecuali berbeda ruang saja. Jika orangtua di rumah, guru di sekolah. Eh, itukan saat kondisi normal. Kalau sekarang ? sama saja bukan.
Tapi, saya tidak sepintar para guru di sekolah, sering tidak bisa sekedar menjawab tugas anak. Ah, para guru juga belum tentu bisa menjawab lho seandainya mereka tidak menjadi guru. Para guru ini bisa menjawab karena mereka yang membuat soal, pantas sajalah mereka mampu memberikan jawaban. He.. he… Nah, orangtua tentunya tidak akan kalah akal dong untuk sekedar membantu anaknya belajar. Langkah pertama yang perlu dilakukan, yakinkan dulu bahwa orangtua juga adalah guru. Kalau sudah yakin maka pasti akan lebih tahu bagaimana mendapatkan solusi atas masalah belajar anak. Sebab menjadi guru artinya juga belajar. Tidak ada satupun guru yang berhenti belajar karena menjadi guru. Oke.

Hal Kedua, Jadilah Orangtua Inspirator
Apa sih inspirator, apa bedanya dengan provokator ? provokator bisanya hanya sekedar teriak teriak, jika ada masalah ia lari terlebih dahulu, lalu dengan mudahnya menyalahkan orang lain. Nah, kalau inspirator ia hadir menjadi contoh karena mampu memberikan teladan. Seorang inspirator, saat mengajak anaknya sholat, ia sudah berwudhu dan berpakaian siap untuk sholat, sehingga anaknya melihat langsung perintah yang diberikan oleh orangtua dalam wujud contoh, bukan sekedar kalimat.

Hal Ketiga, Jadilah Motivator
Ayah dan Bunda, setiap anak sebagaimana manusia lainnya juga akan mengalami masalah. Kadang masalah sederhana saja bisa meruntuhkan moral mereka. Tidak selalu masalah yang dialami oleh anak kita harus dibantu langsung oleh orangtuanya. Kadang mereka hanya butuh diarahkan, bahkan beberapa anak hanya butuh dipercaya. Berikan mereka motivasi terbaik dengan kalimat positif, kata kata yang meyakinkan dan wajah penuh kepercayaan. Insya Allah kepercayaan diri anak kita akan terbangun.

Nah itu 3 peran Orangtua. Bagaimana Ayah dan Bunda, apakah kini lebih siap membersamai putra dan putrinya ? InsyaAllah, harus siap. Yuk, kita berikan peran terbaik dan upaya terbaik. Semangat selalu.

Bersambung….

Oleh : 
Anantiyo Widodo
Sekretaris Yayasan fi Ahsani Taqwim, Owner Sanggar Belajar Sregep Sinau




Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Slider Parnert

Subscribe Text

Sekolah Berkarakter Qurani